27.7.12

LATIHAN FISIK UNTUK PERMAINAN BULU TANGKIS



       Permainan bulutangkis sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan gerak yang kompleks. Sepintas lalu dapat diamati bahwa pemain harus melakukan gerakan-gerakan seperti lari cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi, gerak meloncat, menjangkau, memutar badan dengan cepat, melakukan langkah lebar tanpa pernah kehilangan keseimbangan tubuh.

Gerakan-gerakan ini harus dilakukan berulangulang dan dalam tempo lama, selama pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan "kelelahan", yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung, paru-paru, sistem peredaran darah, pernapasan, kerja otot, danpersendian tubuh.



Karena itu, pebulutangkis sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima. Melalui proses pelatihan fisik yang terprogram baik, faktor-faktor tersebut dapat dikuasai. Dengan kata lain pebulutangkis harus memiliki kualitas kebugaran jasmani yang prima. Ini akan berdampak positif pada kebugaran mental, psikis, yang akhirnya berpengaruh langsung pada penampilan teknik bermain.

Itulah sebabnya pebulutangkis sangat membutuhkan kualitas kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspek-aspek tersebut sangat dibutuhkan agar mampu bergerak dan bereaksi untuk menjelajahi setiap sudut lapangan selama pertandingan.

A. Sistem Pelatihan Fisik Umum

Program dan aplikasi pelatihan fisik bulutangkis harus dirancang melalui tahapan sebagai berikut:

a. Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ tubuh, sehingga memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek pelatihan pada tahap berikutnya.
b. Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik menuju pertandingan.
c. Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain. Pada tahap ini pelatihan bertujuan untuk memahirkan gerakan kompleks dan harmonis yang dibutuhkan setiap pemain untuk menghadapi pertandingan.

Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain

1. Program Latihan Lari
Latihan lari sangat penting dan balk untuk mengasah kemampuan kerja jantung, paruparu, dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain.

2. Program Latihan Senam
Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian.

3. Program Latihan Loncat Tali
Latihan ini sangat balk untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan de-ngan loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk variasinya.

4. Program Latihan Gabungan
Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan dan kete-rampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak. Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam permainan bulutangkis, di samping memberikan prioritas pada pembinaan aspek-aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bulutangkis.

5.Latihan Pemanasan
Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan memberikan pe-ngaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu, sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk:

a. Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan ke samping.
b. Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang, depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll.
c. Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian.

6. Latihan Pendinginan
Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar,

B. Sistem Pelatihan Fisik Khusus

Pelatihan fisik bulutangkis dituntut untuk memahami dan mengetahui secara spesifik kebutuhan gerak olahraga ini. Bahkan harus mendalami makna proses kerja otot, sistem energi, dan mekanisme gerak yang terjadi dalam permainan bulutangkis. Atas dasar pengetahuan ini, pelatih akan mampu merancang bentuk-bentuk latihan fisik secara spesifik, sesuai kebutuhan pemain.

1. Latihan Daya Tahan
(Aerobik dan Anaerobik)
Kemampuan daya tahan dan stamina dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan gerakan-gerakan lain yang memiliki nilai aerobik. Biasakan pemain menyenangi latihan lari selama 40-60 menit dengan kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik dan daya tahan otot. Artinya, pemain dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak mengalami kelelahan yang berarti.

Selanjutnya proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina)pemain. Artinya, pemain itu mampu bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis.

2. Latihan Kekuatan
Pemain bulutangkis sangat membutuhkan aspek kekuatan. Berdasarkan analisis dan cukup dominan pemain melakukan gerakan-gerakan seperti meloncat ke depan, ke belakang, ke samping, memukul sambil loncat, melakukan langkah lebar dengan tiba-tiba. Semua gerak ini membutuhkan kekuatan otot dengan kualitas gerak yang efisien.
Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kekuatan ini adalah berlatih menggunakan beban atau dengan kata lain latihan beban (weight training). Sebaiknya sebelum melakukan program latihan beban sesungguhnya, disarankan agar pemain lebih dulu mengenal berbagai bentuk gerakan seperti:
- mendorong (push up, pull up)
- bangun tidur, angkat kaki
- memperkuat otot punggung, pinggang
- jongkok berdiri untuk membina kekuatan tungkai - loncat-loncat di tempat atau sambil bergerak.
Proses selanjutnya adalah meningkatkan kualitas geraknya dengan menggunakan beban (weight training) yang sebenarnya. Dianjurkan untuk tidak melakukan atau berlatih loncat di tempat yang keras karena akan berdampak terjadinya sakit, cedera pada bagian lutut, dan pinggang.

3. Latihan Kecepatan
Aspek kecepatan dalam bulutangkis sangat penting. Pemain harus bergerak dengan cepat untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau atau memukul kok dengan cepat.
Cara untuk bergerak cepat adalah melatih kecepatan tungkai/kaki. Aspek kecepatan dalam bulutangkis juga bermakna pemain harus cekatan dalam mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas). Bentuk-bentuk latihannya antara lain:
a. Lari cepat dalam jarak dekat
b .Lari bolak-balik, jarak enam meter (shuttle run)
c. Tingkatkan kualitas latihan dengan menggunakan beban, rintangan, dan lain-lain.
d. Jongkok-berdiri dan diikuti lari cepat dalam jarak dekat pula.

4. Latihan Kelenturan/Fleksibilitas
Fleksibilitas adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap pemain bulutangkis. Dengan karakteristik gerak serba cepat, kuat, luwes namun tetap bertenaga, pembinaan kelenturan tubuh harus mendapat perhatian khusus.

Latihan fleksibilitas harus mendapat porsi yang cukup. Orang yang kurang lentur rentan mengalami cedera di bagian otot dan daerah persendian. Di samping itu, gerakannya cenderung kaku sehingga banyak menggunakan energi, kurang harmonis, kurang rileks, dan tidak efisien.
Latihan-latihan peregangan dengan kualitas gerakan yang benar memacu komponen otot dan persendian mengalami peregangan yang optimal. Oleh karena itu, fleksibilitas ini harus dilatih dengan tekun dan sistematis.

5. Model-Model Latihan Fisik dengan Menggunakan Alat Bantu Pelatihan

a. Latihan denganBola Medicine
Bola medicine yang beratnya bervariasi antara 1-5 kilogram merupakan alat bantu pelatihan, antara lain untuk kekuatan dan kecepatan melempar, membina kekuatan lengan, tungkai, dan kekuatan bagian atas dan bawah tubuh.
Bentuk latihan bola medisin ini antara lain dilakukan dengan melempar ke arah tembok dengan satu atau dengan dua lengan. Berdiri kira-kira 3-4 meter dari tembok, lalu lempar bola itu dan segera tangkap bola tersebut sambil lari mundur ke arah garis start, seperti layaknya gerak mundur dalam permainan bulutangkis.

b. Latihan Loncat Tali
Pemain bulutangkis dianjurkan untuk terampil dan menguasai bentuk latihan loncat tali ini. Pengaruh latihan ini sangat membantu untuk membina kekuatan kaki, pergelangan kaki, daya tahan, koordinasi gerak, dan membantu peningkatan kualitas gerak pergelangan tangan.
Latihan loncat tali dirancang dengan sistem interval antara lain sebagai berikut:


• Sesi I: • Sesi H:
1. 3 X 30 detik 1.5 X 25 detik
2. 5 X 25 detik 2. 7 X 20 detik
3. 7 X 20 detik 3. 5 X 30 detik
4. 3 X 30 detik 4. 3 X 40 detik

Masa istirahat antara kegiatan adalah 15-20 detik. Tingkatkan latihan ini dengan menambah jumlah sesi, waktu kegiatan masa istirahat diperpendek. Dalam aplikasi latihan loncat tali, pelatih harus berperan memberikan motivasi dan pengawasan gerak loncat, sehingga tujuan latihan tercapai dengan optimal.

c. Latihan Bayangan
Latihan ini berfungsi untuk meningkatkan kemampuan gerak kaki, kecepatan, serta daya tahan. Latihan ini dapat dijadikan sebagai program khusus, rutin bagi pemain agar langkah dan gerakan kaki (footwork) senantiasa ditingkatkan dan dipelihara terus.
Untuk meningkatkan kualitas latihan ini, pemain harus menggunakan "jaket pemberat" yang dibuat khusus untuk itu. Sangat balk untuk membina kualitas dan kecepatan gerak pemain

past time


they are my angel


why so serious #39


The 5 Most Important Thing to do in my life is :
1. To meet you
2. To know you
3. To cheers you
4. To love you
5. To have you by my side

20.7.12

why so serious #38


why so serious #37


Basket Pro

Beberapa tahun ini di Indonesia telah dijalankan liga Bolabasket professional, yang dikenal dengan NBL, hal ini menjadikan Bolabasket Indonesia lebih berwarna dimana ada dua pola yang berbeda yaitu Bolabasket professional dan Bolabasket pembinaan.
Pola Bolabasket professional adalah bagaimana sebuah tim dituntut untuk selalu menang baik oleh fans/ publik maupun oleh sponsor / managemen, tidak ada istilah kalah ataupun mengalah, karena fans maupun sponsor tidak mentolerir hal tersebut, oleh karena itu seorang pelatih harus membuat timnya selalu menang, menang dan menang.
Untuk menyikapi sikap publik maupun sponsor tersebut , sudah seharusnyalah seorang pelatih juga diberi kekuasaan mutlak untuk menjalankan programnya agar tuntutan tersebut dapat dipenuhi.

Kekuasaan seorang pelatih tersebut antara lain :
    1. Penyusunan program latihan
    2. Pelaksanaan program latihan
    3. Pemilihan pemain
    4. Pemilihan Staf kepelatihan

Selain itu seorang pelatih juga mempunyai kekuasaan mutlak dalam menentukan semua sistem permainan yang akan dipergunakan, baik sistem dalam menyerang maupun dalam bertahan. Seorang pelatih juga mutlak yang menentukan siapa yang akan bermain dan apa yang harus dilakukan seorang pemain saat berada di lapangan.
Pada Bolabasket profesional ini seorang pemain mutlak hanya menjadi pelaksana apa yang telah ditentukan oleh seorang pelatih. Hal ini yang membedakan dengan pola Bolabasket pembinaan dimana unsur kreatifitas pemain mendapat porsi yang cukup besar.

Dengan uraian diatas dapatlah disebutkan berapa ciri dari Bolabasket professional yaitu :

A. Spesifik
Bolabasket profesional lebih spesifik jika dibandingkan dengan Bolabasket pembinaan, dimana sistem permainan  adalah aturan permainan yang harus dilakukan oleh pemain dan  mutlak ditentukan oleh Tim Kepelatihan, tidak ada lagi ada seorang pemain yang bermain dengan gayanya sendiri, karena itu berarti keluar dari sistem dan itu berarti pemain tersebut harus siap untuk duduk manis menjadi cadangan dan dijual pada klub lain di musim kompetisi berikutnya.

Dalam menyusun sebuah sistem/pattern, tim kepelatihan  haruslah memperhatikan beberapa hal, antara lain :

  1. Faktor Intern
Faktor kelebihan / keistimewaan dari tiap tiap individual dalam tim

Pada set play ini, pemain melakukan pergerakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Pada pola penyerangan ini kelima pemain bergerak sesuai dengan sistim yang dibuat, oleh karena itu diperlukan kerja sama yang baik, dan kemampuan dasar bolabasket yang baik dari semua pemain ( passing, screening, dll )

Pola penyerangan ini (Set Play/Pattern) dirancang oleh pelatih dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
  1. Intern :
-          Siapa yang bertindak sebagai eksekutor ( shooter )
-          Siapa yang bertindak sebagai screener
-          Siapa yang bertindak sebagai passer
-          Di daerah mana shooting ( finishing ) akan dilakukan
-          Siapa yang bertindak sebagai safety man saat shooting dilakukan
( edy s.r. my basketball handbook, h.59.2002 )

2.      Faktor Ekstern
Bagaimana coaching staff mempelajari :
-          kelebihan dan kekurangan dari tim lawan secara individu dalam melakukan defense.
-          Bagaimana pemain guard-nya ? Center-nya ? bagaimana  tinggi badannya ?, kecepatannya ?, kebiasaannya
-          kelebihan dan kekurangan dari tim lawan sebagai sebuah tim dalam melakukan defense.
-          Defense yang digunakan
-          Komposisi pemain lawan
( edy s.r. my basketball handbook, h.60.2002 )


B.                 DISIPLIN

Didalam Bolabasket professional disiplin adalah hal mutlak yang harus dimiliki seorang pemain jika ingin tetap bertahan dalam tim. Disiplin dalam hal ini adalah displin dalam berlatih maupun dalam bermain. Disiplin dalam bermain adalah percaya dan mau melakukan pada sistem yang telah ditentukan oleh tim pelatih. Selain bahwa sistem yang dibuat oleh pelatih telah melewati pemikiran dan pertimbangan yang matang,  hal lain yang harus diperhatikan adalah bahwa :

1.      Sistem yang dipergunakan adalah apa yang kita lakukan dalam setiap kali latihan, entah berapa ratusan atau bahakan ribuan kali telah dilakukan dalam latihan, jadi jika tidak percaya pada apa yang telah dilatih ribuan kali tersebut, untuk apa capai capai berlatih ?
2.      Berapa banyak latihan untuk kreatifitas individu atau bermain tidak sesuai dengan sistem yang ada ? apakah sebanyak latihan sistem ? 
3.      Jika tim mempunyai data statistik, manakah yang lebih besar kontribusi point dari sistem atau dari kreatifitas individu ?