1.3.12

Tango 12




Setiap kali berlangsungnya perhelatan sepak bola, salah satu yang menjadi topik bahasan adalah jenis bola yang digunakan. tentu saja itu wajar karena bola adalah perlengkapan utama permainan sepak bola. Pemilihan bola dalam sebuah turnamen ditujukan sebagai penanda turnamen tersebut. Maka, tidak jarang bola yang dipilih diberi aksesori berupa gambar atau motif yang menyimbolkan perhelatan tersebut. Bisa diasosiasikan dengan event atau lokasi penyelenggaraannya.

Untuk penyelenggaraan Euro 2012 pada Mei mendatang, panitia menggunakan bola produk Adidas yang  diberi label Tango 12. Bola itu dibuat dengan mesin dan  tanpa jahitan. Bola tersebut diklaim sebagai bola paling bundar dan halus. Dengan karakteristik tersebut, Tango 12 akan lebih mudah mengalami spin saat ditendang. Keuntungannya, pemian akan lebih mudah menghasilkan tendangan pisang ala Roberto Carlos.

Tentu saja, yang diuntungkan adalah pemain-pemain spesialis bola mati. Juga tim yang suka menerapkan umpan-umpan panjang. Sebaliknya, penjaga gawang harus ekstrawaspada. Sebab, mereka akan lebih sulit memprediksi laju bola. Selain itu, Tango 12 memiliki tingkat pantulan yang lebih baik. Itu akan menjadi sedikit masalah bagi tim yang  memperagakan bola-bola pendek dengan passing cepat.

Meminimalkan cedera kepala
Tango 12 dibuat dengan karakteristik tadi juga atas pertimbangan keselamatan pemain. Terutama meminimalkan resiko cedera kepala dan leher. Bisa jadi, belum banyak yang menyadari bahwa bola menjadi salah satu penyebab cedera pemain sepak bola. Terutama cedera kepala dan leher.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 28%  penyebab terbesar cedera kepala atau lehar pemain sepak boala adalah kontak langsung dengan kepala lawan. Disusul benturan langsung kepala dengan bola saat pemain melakukan heading. Persentasenya mencapai 24%. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa saat melakukan heading, kepala seorang pesepak bola menerima gaya atau mendapatkan beban yang setara dengan benda seberat 203,9 kilogram. Bisa dibayangkan, berat beban yang harus disanggah kepala dan leher saat pemain melakukan heading.

Besarnya gaya yang menghantam kepala saat heading tersebut dipengaruhi massa, tekanan, dan bentuk atau konstruk si bola. Selain itu, ada faktor eksternal, yaitu arah sundulan dan kecepatan bola. Karena faktor eksternal tidak mungkin dikendalikan, yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko cedera kepala dan leher karena menyundul bola adalah memperbaiki karakteristik bola yang digunakan.

Tango 12 yang dibuat tanpa jahitan memiliki tingkat penyerapan air yang kecil. Dengan demikian, bola tersebut lebih stabil dan tidak semakin berat saat terkena air. Bola seperti itu juga memberikan gaya ke pada kepala lebih sedikit jika diban dingkan dengan yang dijahit. Waktu kontak bola yang dicetak mesin juga lebih singkat daripada bola yang dijahit. Selain itu, karena tidak ada jahitan, impulse yang ditimbulkan saat bola berbenturan dengan kepala lebih lemah jika dibandingkan dengan bola yang dijahit.

Tiga faktor tersebut secara simultan mengurangi besarnya beban yang ditanggung kepala dan leher saat seorang pemain menyundul bola. Dengan demikian, risiko cedera kepala atau leher karena menyundul bola lebih rendah. Bola yang tidak dijahit juga memiliki massa, tekanan, dan daya serap terhadap air lebih rendah jika dibandingkan dengan boleh yang dijahit. Penurunan massa bola dan tekanan bola dapat menurunkan beban (gaya) yang berlaku saat menyundul bola.
Yang perlu diingat juga, penggunaan bola harus disesuaikan dengan usia pemain sepak bola. Karena seringnya benturan keras pada kepala (termasuk saat menyundul bola), dalam jangka lama itu bisa menurunkan kemampuan kognitif pemain yang bersangkutan.

Abdul Aziz Hakim SOr MOr.
Dosen Ilmu Keolahragaan Unesa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar