11.12.12

sedikit berbagi pengalaman


HUBUNGAN WASIT DAN PELATIH
Oleh: R. HARJA JALADRI


Pelatih sering berusaha untuk dapat mengintervensi wasit sebab mereka percaya bahwa mereka mampu mempengaruhi suatu proses pengambilan keputusan wasit dengan secara terus menerus memohon dan atau mengeluh.
            Wasit yang berpengalaman pada umumnya memahami apa yang  sedang pelatih usahakan untuk dicapai dan biasanya dapat menghentikan intervensi ini, penuh konsentrasi dan lebih berhati-hati pada tugas yang ada. Sayangnya, wasit yang kurang berpengalaman mempunyai suatu kecenderungan untuk kembali ke dalam kulit mereka, yang sering dapat mempengaruhi performance mereka. Wasit baru cenderung untuk menjadi lebih berpegangan dalam "peraturan tertulis" dibanding "roh suatu peraturan" dan seperti halnya pemain dan pelatih, di bawah tekanan, mereka berbalik ke apa yang  mereka paling ketahui.
Wasit harus belajar untuk menangani keluhan pelatih sedemikian sehingga hal itu tidak mempengaruhi jalannya game dan performance mereka, sedangkan pelatih harus menyadari bahwa perilaku mereka sering mempunyai pengaruh sebaliknya atas apa yang mereka harapkan. Wasit harus berkonsentrasi pada game itu seratus persen, dan tidak terpengaruh oleh omongan-omongan dari luar.
Bolabasket adalah suatu game yang dimainkan oleh pemain, untuk dan tentang pemain, bukan para pelatih, bukan para wasit, maupun penggemar. Dari tahun ke tahun, tampaknya masyarakat kita telah tumbuh untuk percaya bahwa pelecehan terhadap wasit di dalam dunia olahraga adalah hal yang lumrah pada semua tingkat kompetisi. Pelatih bersama dengan wasit mempunyai tanggung jawab utama untuk menjadi model yang baik, dalam sikap sportif, etika dan nilai-nilai, dengan harapan bisa membalikkan kecenderungan yang mengganggu ini.
Pelatih harus mengetahui dan memahami apa itu mechanic court, perubahan peraturan terbaru, dan interpretasi wasit. Wasit harus mengetahui bagaimana spesifik permainan suatu regu dan gaya apa yang terakhir diajarkan oleh pelatih.
Makin baik wasit dan pelatih memahami dan menerima peran satu sama lain, makin baik keduanya bisa bekerja sama. Kunci dari hubungan mereka berkisar pada komunikasi.
Singkatnya, wasit bisa mempertimbangkan penggunaan ketrampilan berikut dalam berhadapan dengan pelatih:

§  Dekati pelatih dengan kepala tegak dan berkata kepada pelatih itu apa yang akan ingin kamu bicarakan.
§  Tidak pernah bereaksi terhadap suatu keluhan. Teriakan pelatih dibalas dengan teriakan balik atau berbicara secara lepas kendali. Tetap tenang ketika menjawab suatu keluhan.
§  Jika kita mengetahui kita mempunyai suatu konflik dengan pelatih tertentu, akui dan sadari itu dan cobalah menghindari untuk berhubungan dengan dia. Sudahkah mitra kita ikut untuk menangani permasalahan-permasalahan itu.
§  Jangan mengikuti, atau bergerak membelakangi pelatih. Hormati satu sama lain secara pribadi.
§  Tidak pernah mengancam suatu pelatih secara lisan atau dengan bahasa tubuh yang agresif seperti menunjuk jari, bertolak pinggang, dll.
§  Ingat dan pahami bahwa pelatih mempunyai suatu kewajiban untuk mempertahankan pemainnya atau tindakan mereka sendiri.
§  Mungkinkan akan suatu diskusi dan argumentasi selama suatu permainan yang panas. Semakin dekat (dengan pelatih)  "call" semakin mungkin pelatih akan mempunyai sesuatu untuk  menentang keputusan itu.
§  Belajar untuk merespon pelatih tidak untuk bereaksi terhadap pelatih.
§  Ketika pelatih gagal dalam berdiskusi mereka akan sering menyisipkan dengan keluhan tambahan tentang  situasi yang berbeda. Informasikan dengan santai kepada pelatih bahwa diskusi hanya pada kasus permainan tersebut.
§  Yakinlah tetapi tidak suka menguasai, positiflah tetapi sopan, bermatabatlah secara jantan.
§  Ingat seorang wasit tidak mempunyai kata-kata terakhir di dalam suatu diskusi dengan pelatih.
§  Latih kesabaran dan gunakan akal sehat ketika berhadapan dengan pelatih yang sedang marah.
§  Sikap adalah segalanya. Jika kita menghadapi suatu game dengan suatu sikap yang baik dimungkinkan kita akan mendapatkan game yang baik.

Bolabasket adalah olahraga yang sangat berhubungan dengan emosi, dan memerlukan suatu pemahaman lebih akan apa yang sedang dilakukan oleh masing-masing peserta. Dengan lebih memahami dan mempertimbangkan semua bagian yang terlibat maka game tersebut akan berlanjut dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar