Tujuan Pembelajaran:
1.
Menjelaskan pengertian penyakit
menular yang bersumber dari lingkungan yang tidak sehat.
2.
Memahami cara menghindari
penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat.
Kata kunci: Penyakit menular, lingkungan tidak sehat.
1. Definisi Penyakit Menular
Penyakit
menular disebut juga communicable disease adalah penyakit infeksi. Penyakit ini
dapat dipindahkan dari orang atau hewan atau benda-benda lain kepada orang lain
yang masih sehat. Orang, hewan atau benda-benda lain tersebut merupakan sumber
penyakit atau mengandung bibit penyakit.
Bibit
penyakit tersebut dapat menular dengan berbagai perantara, yaitu: melalui
udara, air,makanan dan minuman, serangga, dan kontak badan. Melalui kontak
badan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Kontak badan secara
langsung ialah melalui persinggungan badan. Kontak badan tidak langsung ialah
melalui pakaian si penderita, memakai handuk penderita, sapu tangan, sisa
makanan, dan lain-lain.
Penyakit
menular adalah penyakit infeksi yang dapat berpindah dari orang/hewan/benda
kepada orang lain. Infeksi ialah masuknya benih-benih penyakit ke dalam tubuh
serta berkembang biak.
2. Macam-macam Penyakit
Menular
a.
Tuberculose (TBC)
Penyakit
tuberculose merupakan penyakit rakyat yang kronis (menahun). Terutama bagi
negar-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia . Meluasnya penyakit TBC
disebabkan adanya sumber penularan dan adanya orang-orang yang rentan.
Kerentanan ini disebabkan, gizi buruk, hidup tidak teratur, perumahan jelek,
dan terlalu lemah.
Penyebab
penyakit TBC adalah bacteri tuberculose. Masa inkubasi antara 4-6 minggu.
Gejala-gejala penyakit ini adalah: pada tingkat permulaan sukar ditentukan.
Gejala permulaan adalah:
1)
Badan merasa lesu
2)
Nafsu bekerja tidak ada
3)
Badan semakin kurus dan pucat
4)
Berkeringat pada waktu malam
5)
Batuk-batuk dan sukar sembuh
6)
Batuknya kadang-kadang keluar
darah
7)
Suhu badan sedikit panas.
Cara
penularan penyakit TBC adalah, penularan melalui udara. Secara oral melalui
minuman. Secara haemotogen yaitu melalui jalan peredaran darah.
Pencegahan
penyakit TBC adalah:
1)
Vakisnasi BCG pada anak-anak
umur 0-14 tahun.
2)
Menghilangkan sumber-sumber
penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita.
Pengobatan
TBC memerlukan waktu yang lama minimal selama 2 tahun berturut-turut. Hal ini
disebabkan karena obat anti TBC baru bersifat membendung dan belum bersifat
mematikan sumber bibit penyakit.
Kilas Balik
Penyakit
TBC ditemukan oleh Robert Koch pada tahun 1882. Penyakit TBC sebetulnya tidak
membuat racun. Rusaknya jaringan paru-paru disebabkan oleh protein-protein
kuman TBC yang busuk atau rusak (nekrosis). Hal ini, dapat menghalang-halangi
makanan yang menuju jaringan tersebut. Basil TBC dapat mati jika kena sinar
matahari secara langsung atau terkena pemanasan.
b.
Pneumonia (Radang paru-paru)
Penyakit
ini menyerang paru-paru. Akan tetapi, penyakit ini berbeda dengan penyakit TBC.
Penyakit pneumonia ini menyebabkan sebagian dari jaringan paru-paru meradang.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri coccus atau pneumo-coccus. Waktu inkubasi
2-5 hari.
1)
Pneumonia croupeusa
Penyakit
pneumonia croupeusa ini datangnya sangat mendadak. Orang yang semula segar
bugar dapat secara tiba-tiba terserang oleh penyakit ini. Biasanya yang
diserang adalah satu paru-paru saja.
Gejala-gejalanya
adalah:
a)
Badan yang menggigil karena
kedinginan yang agak lama, kira-kira setengah sampai satu jam. Setelah itu,
badan menjadi panas, suhunya mencapai 39-40 derajat celcius.
b)
Pernapasan menjadi sesak.
Frejuensi denyut nadi menjadi lebih cepat.
c)
Dada terasa nyeri terutama jika
untuk bernapas dalam.
d)
Batuk kering yang kemudian
berubah menjadi batuk basah.
e)
Jika batuk mengeluarkan dahak
yang merah kekuning-kuningan dan bentuknya lengket pekat.
f)
Penderita menjadi pucat, nafsu
makan hilang tetapi merasa haus terus.
g)
Sukar tidur kelihatan letih
sekali.
h)
Jika daya tahan penderita
rendah dan tidak segera mendapat pertolongan dokter dapat berakibat fatal.
Pertolongan:
a)
Usahakanlah agar daya tahan
tubuh penderita menjadi setinggi-tingginya.
b)
Berikan obat sulfadiazine
c)
Bawa secepatnya ke
dokter/Puskesmas.
2)
Bronco Pneumonia
Lain
denga pneumonia croupeusa. Bronco pneumonia ini datangnya tidak begitu
mendadak. Penyakit ini sebelumnya didahului dengan peradangan tenggorokan
(bronchitis).
Gejala-gejalanya:
Hampir
sama dengan pneumonia cropeusa. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang
keras. Perlu segera mendapatkan pertolongan dokter atau di bawa ke Puskesmas.
Bakteri pneumo-coccus terdapat pada rongga hidung dan tenggorokan.
c.
Diphtherie
Penyebab
penyakit ini adalah basil difteri atau basil roeffler. Penyakit ini sangat
mudah menular. Penyakit ini menghasilkan racun yang sangat kuat. Biasanya yang
terserang adalah anak-anak.
Gejala-gejalanya
adalah:
1)
Biasanya anak kelihatan lesu
dan nafsu makan hilang.
2)
Anak tidak suka bermain-main.
3)
Suhu badan meninggi sampai 38,5
derajat celcius.
4)
Batuk-batuk dan kalau untuk
menelan rasanya nyeri
5)
Bila mulut dibuka lebar-lebar,
pada tekak akan kelihatan kemerah-merahan.
6)
Kira-kira 6-12 jam berikutnya
tonsil dan sekitarnya diliputi lapisan berwarna putih. Warna putih ini kalau
diambil menimbulkan perdarahan.
7)
Hal yang demikian sangat
membahayakan, karena anak dapat mati lemas disebabkan tidak dapat bernapas.
Toksin
yang dibuat oleh basil diphterie ini dapat menjalar ke jantung. Toksin tersebut
dapat menyebabkan otot jantung menjadi lemas dan tidak berdenyut. Hal ini dapat
mengakibatkan penderita tidak tertolong lagi jiwanya. Penderita penyakit ini
harus dirawat di rumah sakit 1 bulan lamanya. Meskipun anak sudah kelihatan
sembuh, tetapi belum diperbolehkan berjalan-jalan atau bermain-main. Bila,
minggu ke-3 dan ke-4 sudah dilalui tanpa ada kejadian apa-apa, maka penderita
sudah diperbolehkan pulang.
Penularan
diphtherie secara, kontak langsung dengan perantaraan tangan jari dan
sebagainya. Benda-benda seperti saputangan, handuk yang telah terkontaminasi
atau terkena basil diphtherie. Termasuk gelas, sendok, atau makanan.
Pencegahan
penularan penyakit ini adalah, saudara-saudarnya yang serumah supaya disuntik
vaksin ADS (anti difteri serum) atau DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus).
Penderita harus diisolasi. Menjauhkan diri dari sumber penularan. Menghindari
kontak langsung dengan penderita.
Pengobatan
dilakukan dengan cara, penderita disuntik dengan serum anti difteri. Jika ada
bahaya lemas, biasanya penderita diadakan pembedahan pada tenggorokan supaya
dapat bernapas (tracheotome). Penderita diisolasi (ditempatkan pada kamar
tersendiri) supaya penyakitnya tidak meluas kepada orang lain. Penderita
dirawat di rumah sakit.
d.
Cholera
Penyakit
cholera terbagi menjadi dua yaitu, cholera asiatica yang disebabkan oleh vibrio
cholera dan cholera eltor yang disebabkan oleh vibrio eltor. Masa inkubasi
penyakit cholera hanya beberapa jam sampai 5 hari. Menurut undang-undang
karantina masa inkubasi ini ditetapkan 5 hari.
Cara
penularan penyakit cholera melalui makanan dan minuman yang telah
terkontaminasi oleh bibit penyakit cholera. Gejala-gejala penyakit cholera
datangnya secara mendadak yang ditandai dengan:
1)
Buang air besar dan
muntah-muntah.
2)
Tinjanya cair dan
keputih-putihan dengan sedikit lender.
3)
Muka pucat dan cekung karena
kekurangan cairan.
4)
Kulitnya berkerut.
5)
Betisnya kejang dan rasanya
nyeri.
6)
Jantung bedenyut lambat.
7)
Suhu badan kedang-kadang naik
dan kadang-kadang turun.
8)
Sesak napas dan dapat tak
sadarkan diri.
9)
Suaranya parau dan merasa
ketakutan.
Penderita
cholera kalau tidak segera mendapatkan pertolongan dapat meninggal dalam waktu
12 jam saja. Setelah sembuh tinjanya masih mengandung bibit penyakit 7-14 hari.
Dalam
garis besarnya pemberantasan penyakit cholera ini dilaksanakan dengan
usaha-usaha:
1)
Pendidikan kesehatan masyarakat
2)
Penyediaan air pada masyarakat
yang memenuhi syarat kesehatan
3)
Peningkatan kesehatan
lingkungan terutama cara pembuangan kotoran, sampah, dan air limbah.
4)
Penemuan penderita cholera dan
melaporkan kepada yang berwenang secepat mungkin.
5)
Isolasi terhadap penderita dan
desinfeksi benda-benda yang sekiranya telah terkontaminasi.
6)
Pengobatan kepada penderita dan
meniadakan sumber penularan.
7)
Pemeriksaan terhadap
orang-orang yang pernah bersinggungan dengan penderita. Pemeriksaan terhadap
makanan dan minuman.
8)
Tindakan karantina di Dinas
Kesehatan, Pelabuhan, dan Pelabuhan Udara.
Pengobatan
penyakit cholera adalah sebagai berikut. Obat cholera yang khusus belum
ditemukan. Biasanya pendrita diberi obat-obatan sulfat seperti sulfat azine.
Pengobatan yang diberikan di rumah sakit dengan cairan yang mengandung glukosa,
NaCl, KCl, NaHCO3. Larutan bahan-bahan tersebut namanya oralit. Jika tidak ada
oralit penderita dapat diberi minum larutan cairan yang terdiri dari: 1 gelas
air matang 1 sendok the gula pasir dan sejimpit garam dapur. Dosisnya sebanyak
cairan yang dikeluarkan oleh penderita. Jika yang keluar melalui tinja dan muntah
sebanyak 2 gelas, maka penderita diberi larutan minuman tadi sebanyak 2 gelas
juga.
Selain
larutan oralit dirumah sakit penderita diberi infuse cairan yang sejenis
melalui pembuluh darah balik (vena).
e.
Cholera Eltor
Tanda-tanda
sama dengan cholera biasa. Di Negara-negara barat antara cholera eltor dan
cholera asialia sudah tidak dibedakan.
f.
Muntaber
Muntaber
singkatan dari muntah dan berak. Meskipun, penderita muntaber juga mengalami
muntah dan berak akan tetapi berbeda dengan cholera. Muntaber dapat disebabkan
oleh basil yang lain. Berak muntaber berbeda dengan berak cholera. Berak pada
pendederita muntaber tidak keputih-putihan tetapi hanya cairan tinja biasa.
Penanganan
penderita muntaber juga dengan cairan oralit. Jika, penderita muntah satu kali
diberi minuman larutan tersebut 1 gelas.
Terlambat 2 jam saja dapat mengakibatkan kematian karena kekurangan
cairan.
3. Pencegahan Penyakit
Menular
Dalam
hidupnya manusia tidak pernah luput dari kontak dengan bibit-bibit penyakit.
Manusia tidak mudah sakit. Hal tersebut karena, manusia dikaruniai oleh Tuhan
dengan alat-alat untuk mempertahankan diri dari serangan-serangan penyakit.
Meskipun demikian, manusia tidak boleh lengah. Manusia harus selalu menjaga
dirinya terhindar dari serangan penyakit. Manusia harus melakukan
tindakan-tindakan sebagai berikut:
a.
Memelihara kebersihan badan dan
kebersihan lingkungan.
b.
Makanan yang bergizi
c.
Hidup teratur
d.
Menghindari terjadinya penyakit
e.
Meningkatkan taraf kecerdasan
f.
Pemeriksaan kesehatan dan
vaksinasi
g.
Perumahan yang sehat
h.
Peningkatan daya tahan tubuh
Dalam
pencegahan penyakit ada tiga tindakan yaitu:
a.
Usaha pencegahan
b.
Usaha pengobatan
c.
Usaha rehabilitasi
Dari
ketiga macam tindakan di atas, usaha pencegahan adalah tindakan yang paling
utama. Hasil yang diperoleh dari tindakan usaha pencegahan lebih baik. Selain
itu, tindakan pencegahan membutuhkan biaya yang lebih murah dibandingkan
usaha-usaha yang lain.
Usaha
pencegahan atau prophylaxis dapat dijalankan dengan cara:
a.
Mempertinggi nilai kesehatan
(health promotion).
b.
Memberi perlindungan khusus
terhadap gangguan suatu penyakit. Misalnya, melaksanakan vaksinasi, isolasi
penderita penyakit menular, pencegahan kecelakaan dan sebagainya.
c.
Mengenal jenis-jenis penyakit
pada tingkat awal atau tahu tentang gejala-gejala penyakit. Pengetahuan
tersebut membuat seseorang cepat bertindak memberikan pengobatan sementara.
d.
Menghilangkan gangguan
kemampuan kerja yang diakibatkan oleh suatu penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar